Analisis Stratifikasi Diferensiasi dan Mobilitas Sosial Di Lingkungan Masyarakat
Stratifikasi sosial merupakan kejadian
alami yang tidak mungkin dihilangkan dalam kehidupan manusia. Stratifikasi sosial dapat muncul karena dipengaruhi
oleh beberapa faktor, yaitu keturunan, kekayaan, kedudukan, pendidikan,
pekerjaan, dll. Dari sanalah muncul pengelompokan seperti rakyat jelata, kaum
bangsawan, golongan miskin, golongan menengah, golongan kaya, orang desa, orang
kota, pejabat negara, rakyat jelata, berpendidikan rendah, berpendidikan
menengah, berpendidikan tinggi, petani, pedagang, pemusik, pengamen, pemulung.
Hal ini menunjukan bahwa setiap anggota masyarakat memiliki fungsi dan peran yang
berbeda.
Diferensiasi sosial merupakan pembagian masyarakat kedalam kelompok dan golongan secara horizontal(tidak bertingkat).Pembedaan ini tidak memperhatikan tingkatan sosial atau tinggi rendahnya status sosial. Kata “diferensiasi” berasal dari bahasa Inggris “different” yang berarti berbeda. Sedangkan sosial berasal dari kata “socius” yang berarti kelompok atau masyarakat, sehingga secara definitif. Perwujudan penggolongan masyarakat didasarkan pada perbedaan tidak menimbulkan tingkatan-tingkatan (ras, agama,jenis kelamin, profesi, klan, suku bangsa, dan sebagainya). Semua unsur tersebut pada dasarnya memiliki derajat atau tingkat yang sama.
Mobilitas sosial merupakan fenomena perpindahan strata sosial yang dialami oleh individu atau kelompok dari atas ke bawah, atau sebaliknya, adalah deskripsi umum dari mobilitas sosial. Pada dasarnya mobilitas adalah perubahan atau perpindahan status seseorang dalam sebuah masyarakat.
Pengertian
Mobilitas Sosial menurut para ahli:
1. Pitirim A. Sorokin (1927)
Dalam bukunya, “Social and Cultural
Mobility,” Sorokin menjelaskan mobilitas sosial sebagai perpindahan ke atas
atau ke bawah dalam hierarki sosial. Sifat mobilitas sosial ini bisa berwujud
horizontal dan vertikal.
2. Anthony Giddens (2009)
Apa yang dimaksud dengan mobilitas
sosial menurut Giddens adalah suatu perubahan posisi individu atau kelompok
dalam tatanan sosial. Dari sudut pandangnya, mobilitas sosial merupakan
fenomena yang penting untuk memahami dinamika masyarakat di era modern.
Proses terbentuknya Stratifikasi Diferensasi dan Mobilitas Sosial
Proses terbentuknya stratifikasi sosial terbagi menjadi 2 yaitu:
- Terjadi secara alamiah Misalnya, di lingkungan pantai berkembang masyarakat nelayan, di sekitar lahan yang subur berkembang masyarakat petani
- Terjadi secara disengaja dan dengan campur
tangan manusia seperti pembagian. Kekuasaan, pembentukan organisasi politik,
dan penyusunan kabinet.
Secara umum standar nilai stratifikasi sosial dikelompokkan dalam 3 kriteria:
- Kriteria ekonomi: Economis classes adalah tolak ukur seberapa banyak seseorang memiliki pendapatan/kekayaan.
- Kriteria sosial: Stratifikasi sosial berdasarkan kriteria sosial merupakan pengelompokan anggota masyarakat berdasarkan status sosial yang dimiliki di dalam kehidupan masyarakat. Status sosial adalah kedudukan seseorang dalam suatu pola sosial tertentu.
- Kriteria Politik: Kriteria politik merupakan penggolongan anggota masyarakat berdasarkan tingkat kekuasaan yang dimiliki. Semakin besar kekuasaan yang dimiliki, maka semakin tinggi pula statusnya di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
Ada dua parameter yang digunakan untuk menggolongkan masyarakat dalam bentuk diferensiasi sosial, yaitu :
1. Parameter biologis.
- Diferensiasi Ras (Racial Differentiation): Dalam ras tidak ada ukuran tinggi rendah karena ras adalah identitas kodrat yang akan selalu dimiliki oleh manusia. Dabzhanzky dalam bukunya Herdity Race Society berpendapat ras adalah populasi yang dapat dibedakan berdasarkan gen atau kategori individu berdasarkan individu secara turun temurun memiliki ciri fisik dan biologis tertentu.
- Diferensiasi Jenis Kelamin (Sex
Differentiation): Konsep ini lebih mengacu pada
perbedaan biologis antara perempuan dan laki-laki seperti perbedaan bentuk,
tinggi serta berat badan, struktur organ reproduksi dan fungsinya. Karena didasarkan pada hal-hal tersebut
maka, seharusnya tidak ada diskriminasi atas dasar kelamin, karena tidak ada
yang lebih tinggi ataupun rendah antara pria dan wanita.
- Diferensiasi Umur (Age
Differentiation): Selama ini berkembang suatu anggapan
bahwa orang yang lebih tua adalah penentu setiap kebijakan yang berlaku dalam
kehidupan bersama dan orang yang berpengaruh adalah orang
yang lebih tua. Situasi semacam itu tidak hanya berlaku pada masya-rakat
tradisional, tetapi juga pada masyarakat
feodal. Namun di zaman modern ini, diferensiasi sosial tidak mengacu pada siapa
yang berkuasa dan siapa yang dikuasai, melainkan merujukpada fakta adanya
perbedaan berdasarkan umur dalamberbagai aspek kehidupan sosial.
2. Parameter sosiokultural
- Diferensiasi Agama (Religion Differentiation): Agama mempersatukan manusia ke dalam suatu komunitas keimanan, sehingga dalam masyarakat kita di jumpai pembedaan-pembedaan masyarakat berdasarkan kepercayaan dan keimanan yang terwujud dalam agama.
- Diferensiasi Profesi (Profession Differentiation): Pekerjaan atau profesi adalah suatu jenis pekerjaan yang ditekuni oleh seorang individu atau kelompok guna memenuhi kebutuhannya.
- Diferensiasi Klan (Clan Differentiation): Klan adalah penggolongan atau pengelompokan masyarakat berdasarkan keturunan (kelompok kekerabatan).
- Diferensiasi Suku Bangsa (Tribal Differentiation): Menurut Koentjaraningrat, suku bangsa atau ethnic group didefinisikan sebagai suatu golongan manusia yang terikat oleh kesadaran dan identitas akan persatuan kebudayaan, di mana kesadaran dan identitas tersebut seringkali (tetapi tidak selalu) dikuatkan oleh kesatuan bahasa.
- Mobilitas Sosial Vertikal, bentuk mobilitas sosial vertikal diklasifikasikan lagi ke dalam 2 bentuk yaitu Mobilitas Vertikal Naik (Social Climbing), dan Mobilitas Vertikal Turun (Social Sinking)
- Mobilitas horizontal adalah perpindahan posisi individu atau kelompok dalam status sosial yang masih sederajat.
- Mobilitas antargenerasi ditandai dengan adanya perubahan status sosial yang terjadi dari satu generasi ke generasi berikutnya dalam keluarga.
- Mobilitas intragenerasi adalah perubahan status sosial yang terjadi dalam kehidupan seorang individu.
- Mobilitas geografis/lateral merupakan perubahan status sosial yang terjadi karena perpindahan individu atau kelompok dari suatu daerah ke daerah lainnya.
Contoh Stratifikasi Diferensasi dan Mobilitas Sosial
1. STRATIFIKASI SOSIAL
Kriteria ekonomi: Dari sudut pandang ekonomi, lapisan masyarakat terbagi menjadi 3 yaitu
- Kelas atas (upper class) kelompok orang kaya yang diliputi dengan kemewahan.
- Kelas menengah (middle class) merupakan kelompok orang yang berkecukupan dalam kebutuhan primer
- Kelas bawah (lower class) merupakan sekelompok orang miskin yang sering mengalami kesulitan dalam pemenuhan kebutuhan primer.
Namun status sosial bersifat fleksibel dan dapat terus berubah, masyarakat yang menduduki kelas atas bisa berubah ke kelas menengah/bawah, begitupun dengan kelas menengah dan bawah.
Kriteria Politik: Terdapat dua kutub dalam kekuasaan, yaitu yang menguasai dengan yang dikuasai. Antara yang menguasai dengan yang dikuasai terdapat batas-batas yang tegas yang menimbulkan stratifikasi kekuasaan atau piramida kekuasaan.
Kriteria Sosial: Untuk menentukan apakah status dalam masyarakat tersebut lebih tinggi atau rendah, Talcott Parsons mengemukakan lima kriteria yaitu:
- Kelahiran (Jenis kelamin, ras, kebangsawanan)
- Kepemilikan (Harta kekayaan)
- Kualitas pribadi (Kecerdasan, kebijaksanaan, kelembutan)
- Otoritas (Kemampuan mempengaruhi orang lain)
- Prestasi
Pada masyarakat, digolongkan ke dalam
berbagai lapisan yang dikenal dengan kelas sosial. Kita tidak asing mendengar
istilah “Kasta”, masyarakat Hindu Bali umumnya masih menerapkan sistem kasta
dalam masyarakat. 4 bagian kasta dari yang tertinggi adalah Brahmana yaitu ahli
agama Hindu, Ksatria yang terdiri dari kaum bangsawan, Waisya yaitu petani dan
pedagang, Sudra yang merupakan pekerja.
2. DIFERENSIASI SOSIAL
- Diferensiasi Ras: Penggolongan ras dapat dibedakan berdasarkan ciri-ciri morfologis yang tampak (fenotif), yaitu: Ciri kualitatif, yaitu warna kulit, bentuk rambut, jenis suara, ciri kuantitatif, yaitu bentuk badan, berat badan, tinggi badan. A.L. Kroeber, seorang ahli somatologi, yakni ilmu yang mempelajari ras manusia, ras manusia di dunia dibedakan atas lima macam, yaitu Australoid, Mongoloid, Kaukasoid, Negroid, dan ras-ras khusus lainnya.
- Diferensiasi Jenis Kelamin (Sex Differentiation): Jenis kelamin dapat dibedakan menjadi perempuan dan laki-laki. Walaupun berbeda seharusnya semua gender adalah setara, dan tidak dapat saling menjatuhkan.
- Diferensiasi Agama: Di dunia ini, antara agama yang satu dengan yang lain memiliki derajat dan kedudukan yang sama. Semua agama adalah baik, tidak ada agama yang lebih tinggi atau lebih rendah dari agama yang lain. Keberagaman agama di Indonesia dapat dilihat kebebasan memeluk dan menjalankan agama dilindungi oleh negara. Agama yang secara resmi diakui oleh negara antara lain yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu.
- Diferensiasi Profesi: Dalam diferensiasi sosial pekerjaan tidak diukur secara ekonomis, sehingga tidak ada suatu pekerjaan yang lebih baik atau lebih rendah dari pekerjaan lain. Namun dari profesi tersebut kita bisa mengetahui minat bakat, dan kemampuan setiap individu.
- Diferensiasi Klan: Kelompok kekerabatan dalam masyarakat dibedakan menjadi:
- Sistem Kekerabatan Patrilineal yaitu sistem kekerabatan yang menarik garis keturunan dari pihak ayah atau laki-laki. Di Indonesia, sistem kekerabatan ini dianut oleh masyarakat Batak.
- Sistem Kekerabatan Matrilineal: Sistem kekerabatan yang menarik garis keturunan dari pihak perempuan atau ibu. Di Indonesia, sistem kekerabatan ini dianut oleh masyarakat Minangkabau.
- Sistem Kekerabatan Bilateral atau Parental: Sistem kekerabatan bilateral adalah sistem kekerabatan yang menarik garis keturunan dari kedua belah pihak, baik dari laki-laki atau ayah maupun dari perempuan atau ibu. Di Infonesia, sistem kekerabatan ini dianut oleh masyarakat Jawa.
- Diferensiasi Suku Bangsa: Kesamaan bahasa, adat istiadat, maupun kesamaan nenek moyang. Misalnya suku bangsa Jawa, Madura, Batak, dll. Suku bangsa menjadi dasar diferensiasi sosial, karena pembedaan antar suku bangsa tidak menunjukan tingkat tinggi rendah. Sebagai contoh, suku Jawa dengan Suku Sunda merupakan dua suku yang berbeda, namun tidak dapat dibedakan suku mana yang lebih tinggi derajatnya.
- Mobilitas Vertikal Naik: Seorang pekerja dengan pendidikan rendah yang memperoleh gelar sarjana dan kemudian naik ke posisi manajemen yang lebih tinggi dalam perusahaan.
- Mobilitas Vertikal Turun: Seorang anak dari keluarga kaya raya yang mengalami kebangkrutan dan harus memulai dari 0 untuk mendapatkan kondisi ekonomi yang sejahtera
- Mobilitas Horizontal: Seorang pekerja kantoran yang pindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain di bidang yang sama dengan posisi dan tingkat tanggung jawab yang serupa.
- Mobilitas Antargenerasi: Anak seorang pemulung di Desa Banaran mendapatkan kesempatan menerima beasiswa dari pemerintah untuk melanjutkan studinya di Ibu Kota sehingga ia sekarang memperoleh gelar lulusan terbaik di Kampusnya.
- Mobilitas Intragenerasi: Seorang pengusaha yang awalnya hanya menjual makanan di pinggir jalan, kemudian sukses mengembangkan bisnisnya menjadi restoran terkenal dan memiliki banyak cabang.
- Mobilitas Geografis/Lateral: Seorang dokter yang awalnya bekerja di Solo ditugaskan oleh atasannya untuk mengabdi di Kepulauan Seribu untuk melanjutkan pekerjaannya
Menurut Karl Max Stratifikasi sosial adalah penggolongan dalam masyarakat yang berdasarkan pada orientasi ekonomi. Stratifikasi sosial dapat diartikan sebagai lapisan sosial, yang menggolongkan masyarakat ke kelompok-kelompok dalam bentuk hierarki yaitu kelas atas, kelas menengah, kelas bawah. Hal ini terjadi karena adanya ketimpangan dalam memberikan penghargaan.
Hal ini mencerminkan adanya perbedaan dalam akses terhadap sumber daya. Karl Max menjelaskan bahwa konflik kelas dibedakan menjadi bourgeoise sebagai pemilik modal dan proletar sebagai kaum pekerja. Kaum bourgeoise adalah contoh dari Valencia Tanoesoedibjo yang merupakan anak dari pemilik MNC Media, beliau merupakan seseorang yang kapitalis yang mengendalikan sumber daya dan memberikan lapangan pekerjaan pada orang lain untuk bekerja bagi mereka. Sebagai direktur utama ia memegang banyak tanggung jawab terkait perusahaannya dan kelancaran pekerja-pekerjanya agar usahanya terus berjalan. Sedangkan para pekerja, bekerja semaksimal mungkin untuk perusahaan tersebut sebagai bagian untuk mendapatkan gaji yang mencukupi kebutuhan mereka.
Keberadaan diferensiasi sosial dalam masyarakat memiliki banyak manfaat, beberapa diantaranya yaitu untuk menghilangkan diskriminasi dan membantu pemisahan tugas. Menghilangkan diskriminasi dapat dilakukan masyarakat dengan mempromosikan persamaan hak dan kesempatan bagi setiap individu tanpa memandang perbedaan. Sedangkan pemisahan tugas dapat dilakukan dengan membagi tugas dan tanggung jawab sesuai keahlian masing-masing individu sehingga pekerjaan dapat berjalan dengan lebih efektif.
Keberagamaan individu dalam masyarakat dibagi menjadi dua yaitu secara vertikal dan horizontal. Secara horizontal hal ini di sebut dengan Diferensiasi sosial, sedangkan secara vertikal disebut dengan stratifikasi sosial. Diferensiasi sosial merupakan pembedaan masyarakat secara horizontal atau tanpa menimbulkan tingkatan-tingkatan. Dari video dapat disimpulkan bahwa pembedaan masyarakat secara horizontal di kategorikan berdasarkan parameter biologis dan juga parameter sosiokultural.
Parameter biologis merupakan kategori sosial yang didapatkan manusia dari lahir, Dalam parameter biologis terdapat tiga kategori, yaitu ras, jenis kelamin, dan umur. Parameter biologis ras, secara garis besar ras dibedakan menjadi ras mongoloid, negroid, dan kaukasoid, ketiga ras ini memiliki kedudukan yang sama karena tidak ada ras yang lebih baik maupun lebih buruk. Selanjutnya ada parameter biologis jenis kelamin, jenis kelamin dibedakan menjadi perempuan dan laki-laki, keduanya memiliki kemampuan yang sama sebagai manusia sehingga tidak ada yang lebih tinggi derajatnya di antara laki-laki dan perempuan. Yang ketiga yaitu parameter biologis umur, pada zaman modern, diferensiasi umur tidak mengacu pada siapa yang berkuasa dan siapa yang dikuasai, melainkan merujuk pada fakta adanya perbedaan berdasarkan umur dalam berbagai aspek kehidupan sosial.
Parameter sosiokultural adalah pembedaan masyarakat berdasarkan kondisi sosio-kultural, parameter ini terdiri atas empat kategori yaitu agama, profesi, klan, dan suku bangsa. Parameter sosiokultural agama dapat dilihat pada bangsa Indonesia. Di Indonesia terdapat enam agama yang diakui, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu, keenam agama ini dapat hidup rukun karena adanya kesadaran bahwa semua agama berada pada tingkatan yang sama (semua agama baik). Selanjutnya, sosiokultural profesi, di dalam masyarakat terdapat banyak sekali pekerjaan tetapi setiap pekerjaan sejatinya memiliki derajat yang sama. Berikutnya yaitu diferensiasi klan, dalam masyarakat Indonesia terdapat tiga jenis diferensiasi klan yaitu Patrilineal, Matrilineal, dan Bilateral, dari ketiga jenis klan ini tidak ada jenis klan yang lebih baik atau pun yang lebih buruk. Yang terakhir yaitu sosiokultural suku bangsa, Indonesia memiliki lebih dari 100 suku bangsa dan semuanya berada pada satu tingkatan yang sama.
Mobilitas sosial adalah perpindahan
status sosial seseorang atau sekelompok orang ke status sosial lainnya dalam
struktur sosial suatu masyarakat. Perpindahan ini bisa naik, turun, atau tetap
dalam hirarki sosial. Mobilitas memiliki beragam bentuk.
Pada video kisah hidup Presiden
Jokowi ia menceritakan masa kecilnya yang hidup sangat sederhana dan sempat
kekurangan karena ayahnya hanya menjual kayu dan bambu di pasar, namun ia
berusaha belajar semaksimal mungkin untuk mengejar pendidikan karena ia yakin
bahwa pendidikan bisa mengubah hidupnya menjadi lebih baik, itu adalah contoh
dari mobilitas antar generasi. Selain itu juga ada mobilitas sosial
vertikal naik, hal ini digambarkan dengan keberhasilan dan kegigihan Jokowi dalam
membangun kota Solo saat menjabat sebagai Wali Kota Surakarta, menghantarkannya
pada kesuksesan saat menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta sampai menjadi
Presiden. Disitu terlihat adanya kedudukan yang lebih tinggi daripada
sebelumnya.
Comments
Post a Comment