KELOMPOK 4 - TUGAS 4



STATUS SOSIAL, IDENTITAS SOSIAL, TINDAKAN SOSIAL, DAN INTERAKSI SOSIAL

Disusun Oleh : 
1. 'Aisyah Syafira Putri Wibawa (03)
2. Almadina Syafira Imron (06)
3. Calista Alzena Putri Andriyanto (11)
4. Karina Maharani Al Fatika (23)
5. Najma Chusnia (30)


A. Perbedaan Tindakan Sosial dan Interaksi Sosial

Tindakan sosial adalah tindakan yang mempunyai makna subjektif yang mempertimbangkan keberadaan. Teori tindakan manusia ini diciptakan oleh sosiolog bernama Max Weber, menurut Max Weber tindakan sosial dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :  

  1. Tindakan Rasional Instrumental : Tindakan ini dilakukan secara rasional untuk mencapai tujuan tertentu.
  2. Tindakan Rasionalitas Nilai : Tindakan ini dilakukan dengan mempertimbangkan nilai-nilai yang ada di masyarakat. 
  3. Tindakan Afektif : Tindakan yang dipengaruhi oleh perasaan atau emosi, biasanya dilakukan secara spontan.
  4. Tindakan Tradisional : Tindakan yang dilakukan karena sudah menjadi kebiasaan atau tradisi. 

Interaksi sosial adalah hubungan antar individu dengan kelompok, kelompok dengan kelompok maupun individu individu guna menciptakan hubungan sosial atau kontak sosial serta komunikasi. Proses ini melibatkan pertukaran informasi, ide dan emosi antara individu ataupun kelompok. Dalam implementasinya interaksi sosial dapat dilakukan di situasi persahabatan maupun situasi pertikaian. 

Perbedaan utama tindakan sosial dan interaksi sosial terletak pada fokus dan prosesnya. Tindakan sosial lebih berfokus pada aktivitas individu atau kelompok yang mempertimbangkan keberadaan orang lain serta tindakan sosial merupakan perwujudan dari interaksi sosial, sedangkan interaksi sosial adalah proses timbal balik yang melibatkan pertukaran informasi dan emosi antara individu atau kelompok. Keduanya saling mempengaruhi menjadi satu kesatuan dan membentuk kehidupan sosial manusia. 


B. Analisis Video Menggunakan Tindakan Sosial Max Weber


"Pulang"


Dari video tersebut dapat dianalisis adegan dengan menggunakan tindakan sosial menurut Max Weber, yaitu :

1. Tindakan Rasionalitas Instrumental :

Tangkapan layar adegan pada menit ke 9:47-10:15


Tindakan rasionalitas instrumental adalah tindakan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu.


  • Adegan pada menit ke 9:47-10:15 menunjukkan tindakan rasionalitas instrumental. Bapak Kepala Stasiun memberikan voucher tiket gratis untuk Bapak karena tujuan agar Bapak pulang kampung menemui keluarganya, mengingat sekilas Bapak pantang untuk pulang kampung karena statusnya sebagai  mantan narapidana sehingga beliau malu untuk bertemu dengan keluarganya. 


2. Tindakan Rasionalitas Nilai

Tangkapan layar adegan pada menit ke 7:09 - 7:15


Tindakan rasionalitas nilai adalah tindakan yang mempertimbangkan nilai-nilai yang ada di masyarakat, baik itu nilai moral, nilai agama, nilai etika, dan estetika. Tindakan ini juga dilakukan dengan sadar dan dasar tindakannya dari nilai-nilai yang diyakini penindak sosial.

  • Adegan pada menit ke 7:09 - 7:15 menunjukkan tindakan rasionalitas nilai, hal tersebut terjadi ketika Bapak dan petugas KAI  mengingatkan dan mengembalikan barang penumpang KAI yang tertinggal.  Tindakan ini dianggap sebagai rasionalitas nilai karena tindakan tersebut didorong oleh nilai atau prinsip tertentu, seperti moralitas, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap sesama.

C. Analisis Video Menggunakan Teori Perkembangan Manusia






" Film Painting the Beach (Melukis Pantai)"



Pada video tersebut dapat kita analisis beberapa adegan menggunakan teori perkembangan manusia, sebagai berikut : 


  1. Teori Nativisme : Teori ini dikemukakan oleh Arthur Schopenhauer, teori ini berisi bahwa kemampuan manusia atau bakat diturunkan dari faktor genetik atau bawaan orang tua. 

Adegan : 

  1.  Pada adegan Risang tetiba bisa menggambar tanpa diajari secara formal namun ia menggambar berdasarkan imajinasi dari buku yang dibacakan oleh sang ibu. Hal ini menunjukkan bahwa kemungkinan ia memiliki bakat alami dalam seni. Paparan terhadap cerita dan imajinasi yang dibangkitkan oleh buku-buku yang dibacakan oleh ibu dan Ayahnya secara rutin yang memungkinkan bakat tersebut muncul.

  2. Adegan kedua yang menunjukkan teori nativisme adalah, ketika Karina, kakak Risang memiliki bakat menulis hal tersebut mendorongnya untuk mengikuti kompetisi menulis artikel anak. Hal ini juga tercipta karena sifat genetik pecinta tulisan yang diturunkan oleh sang ayah yang telah menciptakan banyak buku. 

  1. Teori Konvergensi : Teori ini dikemukakan oleh William Stern, teori ini mengakui bahwa perkembangan individu dipengaruhi oleh kombinasi faktor genetik dan faktor lingkungan. 

Adegan :

  1. Adegan dimana Risang dan Karina mengikuti lomba penulisan artikel anak dan terdorong gigih karena mendengar tentang hadiah yang besar hadiah tersebut dapat digunakan untuk berlibur ke Lombok. Adegan ini mengandung teori konvergensi karena Karina terinspirasi oleh latar belakang keluarganya, terutama sang ayah sebagai seorang penulis serta dukungan sang ibu yang membuat lingkungan positif dan mendukung Karina dan Risang dalam mengembangkan keterampilan menulis dan menggambar. Hal ini menunjukkan bagaimana bakat alami dan dukungan lingkungan dapat berkontribusi pada keberhasilan Risang dan Karina,

  1. 3. Teori Empirisme : Teori ini dikemukakan oleh John Locke, teori ini menyatakan bahwa individu yang baru dilahirkan ibarat sehelai kertas putih bersih. Pendidikan dan lingkungan yang akan membuat manusia membentuk kepribadiannya. 

Adegan : 

  1. Karina berusaha mengajari Risang membaca, mengkipun Risang mengalami kesulitan. Usaha Ibu dan Karina untuk membacakan dan mengajari Risang membaca buku memberikan pengalaman langsung yang penting. Meskipun sedang tidak langsung belajar dengan baik, paparan yang konsisten terhadap buku membantu membangun fondasi keterampilan bahasa dan imajinasi.


  1. 4. Teori Naturalistik : Teori ini dikemukakan oleh J.J Rousseau, teori ini menekankan bahwa manusia memiliki potensi untuk berkembang secara positif dalam lingkungan yang mendukung. 

Adegan : 

  1. Pada adegan Risang dan Karina memenangkan lomba artikel tersebut hadiah dari perlombaan digunakan untuk membantu sang ibu membayar hutang. Keputusan tersebut menunjukkan perkembangan moral dan empati yang positif. Lingkungan yang penuh kasih dan dukungan dari ibu membentuk karakter Karina dan Risang, hal tersebut dibuktikan dengan mereka yang mampu membuat keputusan yang baik dan bertanggung jawab. 


D.  Jawablah Pertanyaan Berikut!

            Apakah termasuk sebuah interaksi sosial ketika seorang tuna rungu (tuli) menggunakan isyarat ketika berbicara?


Menurut kami, hal tersebut dapat dikategorikan sebagai interaksi sosial. Ini disebabkan karena berbicara dengan bahasa isyarat merupakan salah satu contoh kontak sosial primer, dimana terjadi hubungan langsung antar individu. Berbicara dengan isyarat sendiri juga merupakan komunikasi secara nonverbal karena alih-alih berbicara dengan kata-kata lisan/verbal, pelaku menggunakan gerak-gerik badan untuk bertukar informasi. Dengan demikian, kedua syarat terjadinya interaksi sosial (kontak dan komunikasi) sudah terpenuhi, sehingga kegiatan berbicara dengan bahasa isyarat dapat kita sebut sebagai interaksi sosial.



E. Karya video youtube


https://youtu.be/-8IKp94RTdY

Kompetisi Positif vs Kompetisi Negatif dalam Kehidupan Sosial


F. Sigmund Freud memiliki konsep ID, EGO dan SUPEREGO.  Ciptakan ilustrasi (bisa berupa gambar, komik atau teks drama).










G. Buatlah contoh-contoh konsekuensi identitas sosial yakni inklusi dan eksklusi


  • Contoh inklusi
  1. Layanan Dalam bidang kesehatan, adanya layanan BPJS di suatu rumah sakit mampu memberikan akses kesehatan untuk seluruh lapisan masyarakat, termasuk yang memiliki keterbatasan finansial. Dengan adanya layanan ini memastikan bahwa setiap individu, tanpa memandang status  ekonomi mendapatkan hak yang setara untuk layanan kesehatan.
  2. Trotoar kini dilengkapi jalur pemandu khusus yang disebut dengan guiding block yang membantu tunanetra melintasi jalan dengan aman. Jalur ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap orang dapat bergerak di ruang publik.
  3. Banyak bus yang menyediakan area khusus bagi para pengguna kursi roda, dengan ruang yang lebih luas dan pegangan yang aman. Hal ini memudahkan pengguna kursi roda dalam menggunakan transportasi umum.

  • Contoh Eksklusi
  1. Di kota besar, harga sewa tempat tinggal relatif tinggi yang menyebabkan kelompok dengan penghasilan rendah kesulitan mendapat hunian yang layak. Mereka kerap terpaksa tinggal jauh dari tempat kerja atau pusat kota, sehingga sulit menjangkau peluang kerja, sekolah atau layanan umum lainnya.
  2. Di beberapa tempat, bantuan sosial seperti subsidi atau bantuan tunai tidak merata, sehingga hanya sebagian kelompok masyarakat yang dapat menikmatinya. Hal ini menyebabkan beberapa kelompok merasa terabaikan meskipun mereka juga membutuhkannya.
  3. Kurangnya toko pakaian yang menawarkan ukuran lebih besar atau kecil membuat orang-orang yang memiliki tubuh berbeda sulit menemukan pakaian yang sesuai.








Comments

Popular posts from this blog

Implementasi Skema Interaksi Sosial Disosiatif Dalam Dunia Pendidikan : Menjadi Hambatan atau Keuntungan